"Siapapun bisa menggunakan jendela kemajuan yang dibuat oleh Pengajar Muda dengan tidak hanya saling melongok dengan anak-anak di daerah-daerah di Indonesia, tetapi sekaligus ikut serta membangun pendidikan di daerah itu"

(indonesia mengajar)

 

Menjadi seorang Relawan tak perlu harus mengikuti sebuah lembaga besar untuk mengabdi. Dengan rasa ikhlas bagi seorang relawan bisa dimana saja melakukan aksi tersebut.. lingkungan sekitar adalah tempat yang paling tepat guna melakukan aksi tersebut..dari lingkungan sekitar lah semuanya bermula,jika lingkungan sekitar sudah mampu berkembanga maka lingkungan yang lain akan mengikuti,dan nantinya semua akan berkesinambungan.. relawan pendidikan seperti yang tergabung dalam PENYALA JEMBER, merupakan salah satu wujud pengabdian kita kaum muda terhadap lingkungan serta bangsa dan negara. dengan mengupayakan serta mengumpulkan buku-buku serta materi bagi adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar yang ada dipelosok-pelosok kabupaten Jember,,hal ini diharapkan adanya pemerataan dan kemajuan bagi generasi ini, pada masa yang akan datang mereka bisa bersaing dan terus maju dalam memperoleh informasi.. kita sebagai sukarelawan,melakukan aksi seperti ini karena kesadaran dari setiap individu anggota dalam kepedulian pendidikan yang ada di Indonesia,khususnya sekitar kita..apalagi kita sebagai generasi muda,tak salah jika setiap individu mempunyai semangat pembaharuan serta  jiwa kepedulian yang tinggi.. maka ..inilah waktu yang tepat guna mewujudkan impian serta mengaplikasikan reaksi dari kepedulian kita terhadap dunia pendidikan.. 

BUTUH AKSI DARI REAKSI..BUKAN SEKEDAR MIMPI.. WE CAN DO IT !!!
SALAM PENYALA :D
SAHABAT ITU... (∩_∩)

Persahabatan bagi saya adalah suatu anugerah terindah yang pernah di berikan oleh Tuhan dalam menjalin sebuah pertemanan dengan sesama manusia
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Dan dari kisah-kisah kehidupan ini,,seberapa hebat dan buruk masalah yang terjadi diantara persahabatan kita..seberapa buruk kisahmu..kamu adalah sahabat terbaik ku..sahabat bagi ku tak mengenal apapun keadaan yang terjadi padamu saat ini..karena kamu adalah bagian dari kisah hidup ku.. karena aku peduli dan sayang sama kamu,,wahai sahabatKu.. ƪ(`˘з˘)ʃ‎ƪ(`˘з˘)ʃ‎ƪ(`˘з˘)ʃ‎
Tuhan punya rencana indah untuk kita...

Tuhan,,dengan segala cerita hidup yang Engkau beri sekarang,semua terasa seperti kisah dalam dongeng ataupun sinetron..segala yang ada dalam hidup ini telah Engkau atur sebegitu rupa..endingnya semua g ada yang tahu,,bakal gimana dan seperti apa,,kadang masalah yang Engkau beri sungguh diluar dugaan kita,rasanya seperti ingin protes dan lari dari masalah yang Engkau beri jika kita tidak segera punya solusi dan tak sabar menghadapinya..pikiran untuk memberontak kadang sangat besar,,dalam diri kita hal-hal yang bersifat tak sabar,tak yakin bisa melewati ini kadang muncul begitu besar dalam diri kita sendiri,,rasanya tak adil jika masalah yang diberikan menyebabkan kerugian dan kegagalan,padahal sesungguhnya dengan Tuhan memberi masalah seperti itu,kita sebagai umatnya seharusnya harus bersyukur karena telah diberi masalah dimana kita bisa merasakan bagaimana menghadapi keadaan seperti itu,keadaan yang tidak diinginkan oles seorang pun didunia ini.tapi itu adalah anugrah,,karena senang dan sedih adalah satu paket..beda tipis diantara keduanya..kita sebagai lakon didunia hanya bisa berusaha,berdoa dan yakin bahwa Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah jika kita bisa melawatinya..yeah,,and i believe it :D :D
KADMIUM

           DEFINISI KADMIUM
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakansebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban manusia (Darmono,1995). Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang samadengan logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam beratini berikatan dan atau masuk ke dalam organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa,logam berat biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994).Tidak semua logam berat dapat mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup.Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal dari dua sumber. Pertama dari prosesalamiah seperti pelapukan secara kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhandan hewan yang membusuk. Kedua dari hasil aktivitas manusia terutama hasil limbahindustri (Connel dan Miller, 1995). Dalam neraca global sumber yang berasal dari alamsangat sedikit dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut (Wilson, 1988).
Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi iniyang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandangtoksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logamberat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan olehorganisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun.Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jeniskedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalamtubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg,Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagimanusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Dayaracun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga prosesmetabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagaipenyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknyaadalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan.
Kadmium adalah logam kebiruan yang lunak, termasuk golongan II B tableberkala dengan konigurasi elekron [Kr] 4d105s2. unsur ini bernomor atom 48,mempunyai bobot atom 112,41 g/mol dan densitas 8,65 g/cm3. Titik didih dan titik lelehnya berturutturut 765oC dan 320,9oC. Kadmiun merupakan racun bagi tubuhmanusia. Waktu paruhnya 30 tahun dan terakumulasi pada ginjal, sehingga ginjalmengalami disfungsi kadmium yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besardiperoleh melalui makanan dan tembakau, hanya sejumlah kecil berasal dari air minumdan polusi udara. Pemasukan Cd melalui makanan adalah 10 – 40 μg/hari, sedikitnya 50% diserap oleh tubuh. Rekomendasi pemasukan Cd menurut gabungan FAO/WHOdengan batas toleransi tiap minggunya adalah 420 μg untuk orang dewasa dengan berat badan 60 kg. Pemasukan Cd rata-rata pada tubuh manusia ialah 10 – 20 % dari batasyang telah direkomendasikan. Unsur Cd dapat mengurangi jerapan ion-ion hara karenadaya afinitas yang tinggi dari logam berat tersebut pada kompleks pertukaran kation. Dialam Cd bersenyawa dengan belerang (S) sebagai greennocckite (CdS) yang ditemuibersamaan dengan senyawa spalerite (ZnS). Kadmium merupakan logam lunak (ductile)berwarna putih perak dan mudah teroksidasi oleh udara bebas dan gas amonia (NH3). Diperairan Cd akan mengendap karena senyawa sulfitnya sukar larut.

B. SIFAT DAN KEGUNAAN KADMIUM (Cd) 
a.Sifat
Sifat Fisik :
  1.   Logam berwarna putih keperakan 
  2.   Mengkilat 
  3.    Lunak/Mudah ditempa dan ditarik
  4. Titik lebur rendah
Sifat Kimia:
  1.   Cd tidak larut dalam basa 
  2.    Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer Cd
  3.   Cd tidak menunjukkan sifat amfoter
  4.  Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti S, Se, P
  5.  Cd adalah logam yang cukup aktif
  6. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO
  7. Memiliki ketahanan korosi yang tinggih.
  8. CdI2 larut dalam alcohol
        b. Kegunaan
Kadmium telah digunakan secara meluas pada berbagai industri antara lainpelapisan logam, peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas, bahan bakar.Bahan bakar dan minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5 ppm, batubaramengandung Cd sampai 2 ppm, pupuk superpospat juga mengandung Cd bahkan adayang sampai 170 ppm.

         C.SUMBER-SUMBER KADMIUM (Cd)
Menurut Clark (1986) sumber kadmium yang masuk ke perairan berasal dari:
1)             Uap, debu dan limbah dari pertambangan timah dan seng.
2)             Air bilasan dari elektroplating.
3)             Besi, tembaga dan industri logam non ferrous yang menghasilkan abu dan uap serta airlimbah dan endapan yang mengandung kadmium.
4)             Seng yang digunakan untuk melapisi logam mengandung kira-kira 0,2 % Cd sebagaibahan ikutan (impurity); semua Cd ini akan masuk ke perairan melalui proses korosidalam kurun waktu 4-12 tahun.
5)             Pupuk phosfat dan endapan sampahSumber kadmium terutama dari biji seng, timbal-seng, dan timbal-tembaga-seng.
Kandungan logam Cd bersumber dari makanan dan lingkungan perairan yang sudahterkontaminasi oleh logam berat. Kontaminasi makanan dan lingkungan perairan tidak terlepasdari aktivitas manusia didarat maupun pada perairan. Sifat logam Cd yang akumulatif pada suatu jaringan organisme serta sulit terurai. Kadmium dalam air juga berasal dari pembuangan industridan limbah pertambangan. Logam ini sering digunakan sebagai pigmen pada keramik, dalampenyepuhan listrik, pada pembuatan alloy, dan baterai alkali.
 Bahan bakar dan minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5 ppm, batubaramengandung Cd sampai 2 ppm, pupuk superpospat juga mengandung Cd bahkan adayang sampai 170 ppm. Limbah cair dari industri dan pembuangan minyak pelumas bekasyang mengandung Cd masuk ke dalam perairan laut serta sisa-sisa pembakaran bahanbakar yang terlepas ke atmosfir dan selanjutnya jatuh masuk ke laut.

D.DAMPAK PENCEMARAN KADMIUM (Cd)
Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat yang berbahaya setelahtimbulnya pencemaran sungai di wilayah Kumamoto Jepang yang menyebabkankeracunan pada manusia. Pencemaran kadmium pada air minum di Jepang menyebabkan penyakit “itai - itai”. Gejalanya ditandai dengan ketidak-normalan tulang dan beberapa organ tubuh menjadi mati. Keracunan kronis yang disebabkan oleh Cd adalah kerusakansistem fisiologis tubuh seperti pada pernapasan, sirkulasi darah, penciuman, sertamerusak kelenjar reproduksi, ginjal, jantung dan kerapuhan tulang.Jika berakumulasi dalam jangka waktu yang lama, cadmium dapat menghambatkerja paru-paru, bahkan mengakibatkan kanker paru-paru, mual, muntah, diare, kram,anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, dan gangguankardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang (osteomalacia, osteoporosis) danmeningkatkan tekanan darah. Gejala umum keracunan Kadmium adalah sakit di dada,nafas sesak (pendek), batuk batuk, dan lemah. Keracunan kronis terjadi bila memakan Cadmium (Cd) dalam waktu yang lama.Gejala akan terjadi setelah selang waktu beberapa lama dan kronis seperti:
a.          keracunan pada nefron ginjal yang dikenal dengan nefrotoksisitas, yaitu gejalaproteinuria atau protein yang terdapat dalam urin, juga suatu keadaan sakit dimanaterdapat kandungan glukosa dalam air seni yang dapat berakibat kencing manis ataudiabetes yang dikenal dengan glikosuria, dan aminoasidiuria atau kandungan asamamino dalam urine disertai dengan penurunan laju filtrasi (penyaringan) glumerolusginjal.
b.         Cadmium (Cd) kronis juga menyebabkan gangguan kardiovaskuler yaitu kegagalansirkulasi yang ditandai dengan penurunan tekanan darah maupun tekanan darah yangmeningkat (hipertensi). Hal tersebut terjadi karena tingginya aktifitas jaringan ginjalterhadap cadmium. Gejala hipertensi ini tidak selalu dijumpai pada kasus keracunanCadmium (Cd) krosik..
c.          Cadmium dapat menyebabkan keadaan melunaknya tulang yang umumnyadiakibatkan kurangnya vitamin B yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan dayakeseimbangan kandungan kalsium dan fosfat dalam ginjal yang dikenal dengan namaosteomalasea atau penyakit Itai-iatai
d.         Kekurangan kalsium dapat menyebabkanosteoporosis sehingga orang tidak dapat berdiri dengan tegak tetapi membungkuk.

E.        PENANGGULANGAN PENCEMARAN KADMIUM DALAM AIR
Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan denganmenggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk prosespemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion (exchange resins), sertabeberapa metode lainnya seperti penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysisdan reverse osmosis. Namun proses ini relatif mahal dan cenderung menimbulkanpermasalahan baru, yaitu akumulasi senyawa tersebut dalam sedimen dan organismeakuatik (perairan).Penanganan logam berat dengan mikroorganisme atau mikrobia (dalam istilah Biologi dikenal dengan bioakumulasi,bioremediasi, atau bioremoval), menjadialternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat keracunan elemen logam beratdi lingkungan perairan tersebut. Metode atau teknologi ini sangat menarik untuk dikembangkan dan diterapkan, karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan proseskimiawi.Penyerapan ion logam berat oleh sianobakteria dan mikroorganisme terdiri atasdua mekanisme yang melibatkan proses aktif uptake (biosorpsi) dan pasif uptake(bioakumulasi).
1.Proses aktif uptake
Proses ini juga dapat terjadi pada berbagai tipe sel hidup. Mekanisme ini secarasimultan terjadi sejalan dengan konsumsi ion logam untuk pertumbuhan sianobakteria,dan/atau akumulasi intraselular ion logam tersebut. Logam berat dapat juga diendapkanpada proses metabolisme dan ekresi sel pada tingkat kedua. Proses ini tergantung dari energi yang terkandung dan sensitivitasnya terhadap parameter yang berbeda seperti pH, suhu, kekuatan ikatan ionik, cahaya dan lainnya.
Namun demikian, proses ini dapat pula dihambat oleh suhu rendah, tidak tersedianya sumber energi dan penghambat metabolisme sel. Peristiwa ini seperti ditunjukkan oleh akumulasi kadmium pada dinding sel Ankistrodesmus dan Chlorellavulgaris yang mencapai sekitar 80 derajat dari total akumulasinya di dalam sel,sedangkan arsenik yang berikatan dengan dinding sel Chlorella vulgaris rata-rata 26persen.
Untuk mendesain suatu proses pengolahan limbah yang mengandung ion logamberat dengan melibatkan sianobakteria relatif mudah dilakukan. Proses pertama,sianobakteria pilihan dimasukkan, ditumbuhkan dan selanjutnya dikontakkan dengan airyang tercemar ion logam berat tersebut. Proses pengontakkan dilakukan dalam jangkawaktu tertentu yang ditujukan agar sianobakteria berinteraksi dengan ion logam berat,selanjutnya biomassa sianobakteria ini dipisahkan dari cairan. Proses terakhir, biomassasianobakteria yang terikat dengan ion logam berat diregenerasi untuk digunakan kembaliatau kemudian dibuang ke lingkungan. Pemanfaatan sianobakteria untuk menanggulangi pencemaran logam berat merupakan hal yang sangat menarik dilakukan, baik oleh masyarakat, pemerintah maupun industri. Karena, sianobakteria merupakan organismeselular yang mudah dijumpai, mempunyai spektrum habitat sangat luas, dapat tumbuhdengan cepat dan tidak membutuhkan persyaratan tertentu untuk hidup, mudahdibudidayakan dalam sistem akuakultur.
2. Proses pasif uptake
Proses ini terjadi ketika ion logam berat terikat pada dinding sel biosorben.Mekanisme passive uptake dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan carapertukaran ion di mana ion pada dinding sel digantikan oleh ion-ion logam berat; dankedua adalah pembentukan senyawa kompleks antara ion-ion logam berat dengan gugusfungsional seperti karbonil, amino, thiol, hidroksi, fosfat, dan hidroksi-karboksil secara bolak balik dan cepat. Sebagai contoh adalah pada Sargassum sp. dan Eklonia sp. dimana Cr(6) mengalami reaksi reduksi pada pH rendah menjadi Cr(3) dan Cr(3) di-remove melalui proses pertukaran kation.


DAFTAR PUSTAKA
Atdjas,Dorce. 2008. Dampak kadar Cadmium (Cd) dalam tubuh kerang hijau (Perna viridis) Didaerah tambak muara karang telukT jakarta terhadap kesehatan manusia. Mahasiswaprogram pascasarjana ITS Fakultas Teknologi Kelautan Jurusan Teknik dan Menejemen Pantai
Caton & wilkinson. Kimia anorganik dasar.jakarta: erlangga
Charlena. 2004. Pencemaran Logam Berat Timbal(Pb) dan Kadmium(Cd) Pada Sayur-sayuran. Falsafah Sain (PSL 702) Program Pascasarjana / S3 / Institut Pertanian Bogor
Indarto, Anita Wijaya. 2008. Study Kandungan Logam Berat Kadmium(Cd) Pada Kerang Hijau(Perna Viridis) Di Selat Madura Published by Intertide Ecological Community-Laboratoriom of Ecology 2008 Department of Biology Institute of Technolgy Sepuluh Nopember

ABORSI


2.1 Definisi Aborsi
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal istilah “abortus” yang digunakan untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Abortus atau gugur kandung adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat bayi kurang dari 500 g (ketika janin belum dapat hidup di luar kandungan). Angka kejadian aborsi meningkat dengan bertambahnya usia dan terdapatnya riwayat aborsi sebelumnya.
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1        Aborsi spontan/alamiah yaitu aborsi yang  berlangsung tanpa tindakan apapun atau secara alami. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
2        Aborsi buatan/sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).
3        Aborsi terapeutik/medis (dilakukan atas indikasi medis).

2.2 Klasifikasi Aborsi
2.2.1 Abortus Imminens
Abortus Imminens adalah terjadinya perdarahan dari rahim sebelum kehamilan mencapai usia 20 minggu, dimana janin masih berada di dalam rahim dan tanpa disertai pembukaan dari leher rahim. Apabila janin masih hidup maka kehamilan dapat dipertahankan, akan tetapi apabila janin mengalami kematian, maka dapat terjadi abortus spontan. Penentuan kehidupan janin dapat dilakukan dengan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) untuk melihat gerakan dan denyut jantung janin. Denyut jantung janin dapat juga didengarkan melalui alat Doppler atau Laennec apabila janin sudah mencapai usia 12-16 minggu. Tatalaksana yang dilakukan meliputi istirahat baring.

2.2.2 Abortus Insipiens
Abortus Insipiens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari rahim pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan adanya pembukaan leher rahim, namun janin masih berada di dalam rahim. Pada tahapan ini terjadi perdarahan dari rahim dengan kontraksi yang semakin lama semakin kuat dan semakin sering, diikuti dengan pembukaan leher rahim. Tatalaksana yang dilakukan adalah pengeluaran sisa hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) dengan infus oksitosin, dan atau dengan kuretase.
2.2.3 Abortus Inkompletus
Pada abortus inkompletus, produk konsepsi (janin) sebagian sudah keluar akan tetapi masih ada sisa yang tertinggal di dalam rahim. Gejala yang terjadi adalah keram pada rahim disertai perdarahan rahim dalam jumlah banyak, terjadi pembukaan, dan sebagian jaringan keluar. Penanganan yang dilaksanakan adalah mengawasi kondisi ibu agar tetap stabil dan pengeluaran seluruh jaringan hasil konsepsi yang masih tertinggal di dalam rahim.

2.2.4 Abortus Kompletus
Abortus Kompletus ditandai dengan pengeluaran lengkap seluruh hasil konsepsi yang diikuti dengan sedikit perdarahan, dan nyeri. Tatalaksana yang dilakukan adalah peningkatan keadaan umum ibu.

2.2.5 Missed Abortion
Pada kasus missed abortion, kematian janin terjadi tanpa adanya pengeluaran dari hasil konsepsi. Alasan mengapa janin yang meninggal tidak keluar masih belum jelas. Biasanya didahului dengan tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau menghilang setelah pengobatan. Tes kehamilan menjadi negatif, tanda-tanda kehamilan tidak ada, dan denyut jantung janin tidak dapat terdeteksi.

2.2.6 Abortus Septik
Abortus spontan dapat diikuti dengan komplikasi infeksi. Infeksi dapat terjadi akibat tindakan abortus yang tidak sesuai dengan prosedur (misalnya oleh dukun). Infeksi yang terjadi pada umumnya endometritis, yang bisa berkembang menjadi parametritis dan peritonitis.

2.2.7 Abortus Berulang
Abortus berulang adalah abortus yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih pada 3 bulan pertama kehamilan. Abortus berulang primer terjadi pada wanita yang belum pernah memiliki anak yang hidup sebelumnya. Abortus berulang sekunder adalah abortus yang terjadi pada wanita yang sebelumnya sudah pernah memiliki anak lahir hidup.

2.2.8 Abortus Terapeutik/Medis
Abortus yang dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu atas pertimbangan kesehatan wanita, dimana apabila kehamilan itu dilanjutkan akan membahayakan dirinya. Misalnya pada wanita dengan kelainan jantung. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan kelainan janin yang berat.
Aborsi medis (terapeutik) adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik karena terdapatnya suatu permasalahan atau komplikasi. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya, maka dapat dilakukan aborsi. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

2.3 Penyebab Aborsi
Penyebab abortus spontan bervariasi meliputi infeksi, faktor hormonal, kelainan bentuk rahim, faktor imunologi (kekebalan tubuh), dan penyakit dari ibu. Penyebab abortus pada umumnya terbagi atas faktor janin dan faktor ibu.

1.      Faktor Janin
Pada umumnya abortus spontan yang terjadi karena faktor janin disebabkan karena terdapatnya kelainan pada perkembangan janin [seperti kelainan kromosom (genetik)], gangguan pada ari-ari, maupun kecelakaan pada janin. kelainan janin yang utama antara lain: kelainan genetik pada kromosom (20-25%), infeksi (3-5%), penyakit ibu (4%), efek samping obat dan terapi (<1%).

2.      Faktor ibu
Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor ibu yang dapat menyebabkan abortus spontan adalah faktor genetik orangtua yang berperan sebagai carrier (pembawa) di dalam kelainan genetik; infeksi pada kehamilan seperti herpes simpleks virus, cytomegalovirus, sifilis, gonorrhea; kelainan hormonal seperti hipertiroid, kencing manis yang tidak terkontrol; kelainan jantung; kelainan bawaan dari rahim, seperti rahim bikornu (rahim yang bertanduk), rahim yang bersepta (memiliki selaput pembatas di dalamnya) maupun parut rahim akibat riwayat kuret atau operasi rahim sebelumnya. Mioma pada rahim juga berkaitan dengan angka kejadian aborsi spontan.
Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya abortus adalah :
a.       Usia ibu yang lanjut
b.      Riwayat kehamilan sebelumnya yang kurang baik
c.       Riwayat infertilitas (tidak memiliki anak)
d.      Adanya kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan
e.       Infeksi (cacar, toxoplasma, dll)
f.       Paparan dengan berbagai macam zat kimia (rokok, obat-obatab, alkohol, radiasi)
g.      Trauma pada perut atau panggul pada 3 bulan pertama kehamilan
h.      Kelainan kromosom (genetik)

Tanda dan Gejala
a.       Nyeri perut bagian bawah
b.      Keram pada rahim
c.       Nyeri pada punggung
d.      Perdarahan dari kemaluan
e.       Pembukaan leher rahim
f.       Pengeluaran janin dari dalam rahim
Aborsi hanya diperbolehkan atas rekomendasi dokter, di antaranya:
a.       Penyakit pada ibu di mana bila kehamilan dilanjutkan, nyawa ibu akan terancam. Dokter mempertimbangkan risiko kehidupan ibu berdasarkan kondisi saat ini maupun perkembangan dan komplikasinya di masa mendatang. Termasuk dalam penyakit yang menyebabkan kehamilan harus dihentikan adalah keganasan kanker. Total kejadian keganasan selama kehamilan diperkirakan 1 kasus per 1000 kehamilan. Kanker yang paling umum ditemukan pada wanita hamil antara lain: kanker serviks (1 per 2200 kehamilan), kanker payudara (1 per 3.000 kehamilan), dan melanoma (0,14-2,8 per 1000 kehamilan).
b.       Kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik).
c.        Bayi tidak berkembang/meninggal

Sedangkan dalam buku Ilmu Kebidanan, penyebab aborsi dibagi menjadi:
  1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin atau cacat. Kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada hamil muda. Factor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut:
a.       Kelainan kromosom. Kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan ialah trisomi, poliploidi dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.
b.      Lingkungan kurang sempurna. Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi terganggu.
c.       Pengaruh dari luar. Radiasi, virus, obat-obat dan sebagainya dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus. Pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen.

  1. Kelainan pada plasenta
Endarteritis dapat terjadi dalam villi koriales dan menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin. Keadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun.

  1. Penyakit ibu
Penyakit mendadak, seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria dan lain-lain dapat menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus atau plasmodium melalui plasenta masuk ke janin sehingga menyebabkan kematian janin dan kemudian terjadilah abortus. Anemia berat, keracunan, laparatomi, peritonitis umum dan penyakit menahun ssperti brusellosis, mononucleosis infeksiosa, toksoplasmosis juga dapat menyebabkan abortus walaupun lebih jarang.

  1. Kelainan traktus genitalis
Retroversio uteri, miomata uteri atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus. Tetapi harus diingat bahwa hanya retroversio uteri gravid inkarserata atau mioma submukosa yang memegang peranan penting. Sebab lain abortus dalam trimester ke 2 ialah servik inkompeten yang dapat disebabkan oleh kelemahan bawaan pada serviks, dilatasi servik berlebihan, konisasi, amputasi atau robekan serviks luas yang tidak dijahit.
 
2.4 Proses Aborsi
2.4.1 Pada kehamilan muda (dibawah 1 bulan)
Pada kehamilan muda, dimana usia janin masih sangat kecil, aborsi dilakukan dengan cara menggunakan alat penghisap (suction). Pada cara ini leher rahim diperbesar, kemudian sebuah tabung dimasukkan ke dalam rahim dan dihubungkan dengan alat penyedot yang kuat, sehingga bayi yang masih sangat lembut langsung terhisap dan hancur berantakan. Saat dikeluarkan, dapat dilihat cairan merah berupa gumpalan-gumpalan darah dari janin yang baru dibunuh tersebut.
2.4.2 Pada kehamilan lebih lanjut (1-3 bulan)
Pada tahap ini, dimana janin baru  berusia sekitar beberapa minggu, bagian-bagian tubuhnya mulai terbentuk. Aborsi dilakukan dengan cara menusuk anak tersebut kemudian bagian-bagian tubuhnya dipotong-potong dengan menggunakan semacam tang khusus untuk aborsi (cunam abortus).
Anak dalam kandungan itu diraih dengan menggunakan tang tersebut, dengan cara menusuk bagian manapun yang bisa tercapai. Bisa lambung, pinggang, bahu atau leher. Kemudian setelah ditusuk, dihancurkan bagian-bagian tubuhnya.  Tulang-tulangnya di remukkan dan seluruh bagian tubuhnya disobek-sobek menjadi bagian kecil-kecil agar mudah dikeluarkan dari kandungan.
2.4.3 Aborsi pada kehamilan lanjutan (3 sampai 6 bulan)
Pada tahap ini, bayi sudah semakin besar dan bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas. Jantungnya sudah berdetak, tangannya sudah bisa menggenggam. Tubuhnya sudah bisa merasakan sakit, karena jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik.
Aborsi dilakukan dengan terlebih dahulu membunuh bayi ini sebelum dikeluarkan. Pertama, diberikan suntikan maut (saline) yang langsung dimasukkan kedalam ketuban bayi. Cairan ini akan membakar kulit bayi tersebut secara perlahan-lahan, menyesakkan pernafasannya dan akhirnya setelah menderita selama berjam-jam sampai satu hari bayi itu akhirnya meninggal. Selama proses ini dilakukan, bayi akan berontak, mencoba berteriak dan jantungnya berdetak keras.
2.4.4 Aborsi pada kehamilan besar (6 sampai 9 bulan)
Pada tahap ini, bayi sudah sangat jelas terbentuk. Wajahnya sudah kelihatan, termasuk mata, hidung, bibir dan telinganya yang mungil. Jari-jarinya juga sudah menjadi lebih jelas dan otaknya sudah berfungsi baik. Untuk kasus seperti ini, proses aborsi dilakukan dengan cara mengeluarkan bayi tersebut hidup-hidup, kemudian dibunuh. Cara membunuhnya, biasanya langsung dilemparkan ke tempat sampah, ditenggelamkan kedalam air atau dipukul kepalanya hingga pecah. Sehingga tangisannya berhenti dan pekerjaan aborsi itu selesai.

Tindakan Aborsi 
Ada 2 macam tindakan aborsi, yaitu:
  1. Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara memakan obat-obatan yang membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja ingin menggugurkan janin.
  1. Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang digunakan juga beragam. Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu:
  1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan
  2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
  3. Potongan bayi dikeluarkan satu persatu dari kandungan
  4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan tidak tersisa.
  5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah / sungai, dikubur di tanah kosong, atau dibakar di tungku       
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melaksanakan aborsi dengan cara memberi ramuan obat pada calon ibu dan mengurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan malah membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi calon ibu. 

Teknik Aborsi
Adilatasi dan kuret (Dilatation & curettage). Lubang leher rahim diperbesar, agar rahim dapat dimasuki kuret, yaitu sepotong alat yang tajam. Kemudian janin yang hidup itu dicabik kecil-kecil, dilepaskan dari dinding rahim dan dibuang keluar. Umumnya terjadi banyak pendarahan. Bidan operasi ini harus mengobatinya dengan baik, bila tidak, akan terjadi infeksi. Cara-cara yang dilakukan antara lain:
1.      Kuret dengan cara penyedotan (Sunction)
Pada cara ini leher rahim juga diperbesar seperti D & C, kemudian sebuah tabung dimasukkan ke dalam rahim dan dihubungkan dengan alat penyedot yang kuat, sehingga bayi dalam rahim tercabik-cabik menjadi kepingan-kepingan kecil, lalu disedot masuk ke dalam sebuah botol.

2.      Peracunan dengan garam (Salt poisoned)
Cara ini dilakukan pada janin berusia lebih dari 16 minggu (4 bulan), ketika sudah cukup banyak cairan yang terkumpul di sekitar bayi dalam kantung anak, sebatang jarum yang panjang dimasukkan melalui perut ibu ke dalam kantung bayi, lalu sejumlah cairan disedot keluar dan larutan garam yang pekat disuntikkan ke dalamnya. Bayi yang malang ini menelan garam beracun itu dan ia amat menderita. Ia meronta-ronta dan menendang-nendang seolah-olah dia dibakar hidup-hidup oleh racun itu. Dengan cara ini, sang bayi akan mati dalam waktu kira-kira 1 jam, kulitnya benar-benar hangus. Dalam waktu 24 jam kemudian, si ibu akan mengalami sakit beranak dan melahirkan seorang bayi yang sudah mati. (Sering juga bayi-bayi ini lahir dalam keadaan masih hidup, biasanya mereka dibiarkan saja agar mati).

3.      Histerotomi atau bedah caesar
Terutama dilakukan 3 bulan terakhir dari kehamilan. Rahim dimasuki alat bedah melalui dinding perut. Bayi kecil ini dikeluarkan dan dibiarkan saja agar mati atau kadang-kadang langsung dibunuh.

4.      Pengguguran kimia (Prostaglandin)
Penggunaan cara terbaru ini memakai bahan-bahan kimia yang dikembangkan Upjohn Pharmaceutical Co. Bahan-bahan kimia ini mengakibatkan rahim ibu mengerut, sehingga bayi yang hidup itu mati dan terdorong keluar. Kerutan ini sedemikian kuatnya sehingga ada bayi-bayi yang terpenggal. Sering juga bayi yang keluar itu masih hidup. Efek sampingan bagi si ibu banyak sekali ada yang mati akibat serangan jantung waktu carian kimia itu disuntikkan.

5.      Pil pembunuh
Pil Roussell-Uclaf (RU-486), satu campuran obat buatan Perancis tahun 1980. Pengaborsiannya butuh waktu tiga hari dan disertai kejang-kejang berat serta pendarahan yang dapat terus berlangsung sampai 16 hari.

2.5 Resiko Aborsi
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”. Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka  yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi:

1.   Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik 
Pada saat melakukan aborsi  dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
    1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
    2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
    3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
    4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
    5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
    6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
    7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
    8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
    9. Kanker hati (Liver Cancer)
    10. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
    11. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
    12. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
    13. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

2. Resiko kesehatan mental
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review (1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
1.    Kehilangan harga diri (82%)
2.    Berteriak-teriak histeris (51%)
3.    Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4.    Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5.    Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
6.    Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.

 
DAFTAR PUSTAKA
    Manuaba, Ida A. C., dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.
Wiknjosastro, dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Anonim.2008.“Aborsi”.http://www.klikdokter.com/kebidanankandungan/read/2010/07/05/136/aborsi (16 Oktober 2010)
http://www.aborsi.org/